Sabtu, 29 Desember 2012

Penerapan Manajemen Logistik di Perusahaan

Penerapan Manajemen Logistik di Perusahaan 
Oleh: Ria Yulia 
Manajemen logistik merupakan kegiatan mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material atau alat-alat. Spesifiknya, logistik sangat erat hubungannya dengan persediaan barang. 

Setiap kegiatan/bidang pasti terdapat unsur logistik. Contoh kecilnya saja untuk sekolah seorang anak membutuhkan tas, sepatu serta alat-alat tulis, ini sudah berhubungan dengan persediaan barang. Dalam organisasi/kepanitiaan pun ada divisi logistik yang bertugas sebagai penyusun dan penyedia barang yang dibutuhkan dalam acara. Di perusahaan, rumah sakit, yayasan dan lingkup lainnya juga tidak terlepas dari manajemen logistik. Meski setiap lingkupnya itu memiliki penerapan logistik yang berbeda yang sesuai dengan kebutuhannya.

Penerapan fungsi-fungsi logistik sangat terlihat dalam perusahaan bisnis/perdagangan dan manufaktur. Disini, unit logistik merencanakan penyediaan barang yang harus ada di gudang untuk pengiriman kepada pembeli akhir agar alur pengiriman barang tidak terhambat dan mencari pelanggan baru guna menambah daya jual perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, unit logistik biasanya dibantu beberapa bagian-bagian yaitu sistem analisis, gudang (warehouse), pembelian, tranportasi, dan distribusi. Contohnya penerapan logistik di PT. Astra International, Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang otomotif dan manufaktur. Banyak kegiatan logistik yang dilakukan perusahaan ini, seperti pengadaan suku cadang kendaraan bermotor untuk ditawarkan ke seluruh bengkel resmi, pengiriman suku cadang dari Jepang ke Indonesia yang kemudian disimpan di gudang penyimpanan dan didistribusikan ke bengkel resmi, serta pelayanan jasa perawatan kendaraan bermotor. 

Logistik merupakan suatu proses yang sangat penting, karena dengan pengelolaan yang efektif dan efisien akan menjadi salah satu sumber keunggulan kompetitif yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Banyak perusahaan yang memiliki modal besar tetapi akhirnya bangkrut karena tidak memiliki sistem logistik yang baik. Sebisa mungkin perusahaan menerapkan sistem logistik dengan biaya yang minimum untuk menghasilkan produk yang maksimal. Dan tentunya gunakan barang-barang yang sesuai kebutuhan supaya tidak ada yang sia-sia atau terbuang.